3.1.a.9. Koneksi Antarmateri – Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pengaruh Filosofi Pratap Triloka Ki Hadjar Dewantara terhadap pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

Ki Hadjar Dewantara yang memiliki nama lengkap Raden Mas Soewardi Soerjaningrat merupakan tokoh pendidikan Indonesia yang pemikirannya masih menjadi batu pijakan pendidikan di Indonesia hingga saat ini.

Baca lebih lanjut

2.3.a.9. Koneksi Antar Materi – Modul 2.3: Coaching

A. Pengertian Coaching

Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Coaching merupakan kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003).

Baca lebih lanjut

Budaya Positif: Menuju Profil Pelajar Pancasila

Tujuan pendidikan adalah untuk memuliakan manusia. Memuliakan dalam artian mengembangkan potensi yang ada pada seorang anak agar menjadi manusia seutuhnya yang memiliki nilai-nilai kebaikan sehingga siap menjalankan kehidupannya serta menghadapi semua tantangan yang akan ditemui. Ki Hadjar Dewantara menyatakan “Adapun maksud pendidikan yaitu: menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya”. Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa anak didik harus membantuk dirinya sendiri dengan difasilitasi gurunya untuk mencapai tujuan dari pendidikan yang ditempuhnya yang digambarkan sebagai “Profil Pelajar Pancasila”

Untuk mengimplementasikan filosofi yang dinyatakan oleh Ki Hadjar Dewantara tersebut, maka seorang guru penggerak memiliki peran yang sangat penting. Kenapa demikian, karena seorang guru penggerak memiliki nilai-nilai yang mendukung perannya sebagai motor, motivator dan kolaborator bagi guru yang berada di lingkungannya untuk bersama-sama mencapai profil pelajar pancasila.


Baca lebih lanjut

Saya Guru Penggerak, Apa Peran Saya?

Nilai guru penggerak adalah sifat/karakter dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak. Sifat/karakter tersebut harus melakat pada diri guru penggerak kapanpun dan dimanapun dia berada. Nilai tersebut antara lain mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif  dan berpihak pada murid. Seorang guru penggerak harus mandiri, mampu melakukan kegiatan dan mengembangkan dirinya sendiri dengan belajar dan latihan tanpa batas dan tidak selalu bergantung pada orang lain. Guru penggerak harus selalu merefleksi dirinya sehingga selalu ada perbaikan dari waktu ke waktu, bersifat terbuka serta menerima masukan dan kritikan. Seorang guru penggerak juga harus mau dan mampu berkolaborasi degaan semua pihak tanpa pandang posisi, status dan fungsi, baik di dalam maupun luar sekolah dalam mencapai profil pelajar pancasila. Selain itu, guru penggerak harus memiliki pemikiran yang kreatif dan inovatif sehingga selalu menghasilkan ide-ide baru dan menghasilkan karya-karya baru yang akan membawa ke arah kemajuan. Terakhir guru penggerak harus selalu berpihak pada murid, yaitu mengutamakan kepentingan muri sesuia dengan potensi dan bakat yang dimilikinya.

Baca lebih lanjut

Guru Penggerak: Mulai Bergerak dari Mana?

Guru Penggerak, dua kata itu sudah mulai populer saat ini dan tidak asing lagi di telinga. Namun hampir semuanya belum paham apa makna dari dua kata tersebut. Bagi kebanyakan orang, masih banyak hal yang masih misteri di balik Program Guru penggerak ini, begitu pula dengan saya. Bahkan sampai setelah dinyatakan lulus sebagai Calon Guru Penggerak dan akan mengikuti program pelatihan selama 9 (sembilan) bulan.

Namun rasa penasaran saya tersebut mulai terjawab saat kegiatan mulai dilaksanakan. Kegiatan dimulai dengan Lokakarya 0 (Nol) dan dilanjutkan dengan Mengerjakan LMS secara mandiri dengan bimbingan Fasilitator serta pantauan oleh Pengajar Praktik. Materi yang pertamakali dibahas atau Modul 1 adalah Pokok Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Merdeka belajar dan pelaksanaannya dalam pembelajaran untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila.

Baca lebih lanjut

GURU DAN KEMAMPUAN INTERPERSONAL

Oleh: Tomi Tridaya Putra, S.Pd
Guru SMP Negeri 2 Basa Ampek Balai Tapan Kab. Pesisir Selatan

Profesi guru adalah salah satu profesi yang jauh berbeda dengan profesi yang lain. Guru memegang peranan strategis terutama dalam pembentukan watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai. Profesi guru bukan hanya sebagai hobi. Selain sebagai tanggungjawab dalam pelaksanaan program pengajaran di sekolah, guru juga bertanggungjawab menjalankan proses pendidikan bagi peserta didiknya.

Dalam Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 dinyatakan bahwa guru bertugas untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Tugas tersebut merupakan salah satu tugas paling strategis dan paling berat dalam menentukan masa depan bangsa.
Baca lebih lanjut

Pendidikan Berkarakter

Oleh : Tomi Tridaya Putra
Tulisan Ini Telah Terbit di Tabloid Gelora Pesisir Edisi XXXIV, Tahun II, September 2011

Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan.

Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Baca lebih lanjut

Taksonomi Bloom

A. Pegertian Taksonomi
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, tassein berarti mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarki dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian- sampai pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.
Benjamin S Bloom
Berkaitan dengan pendidikan, taksonomi merujuk pada tujuan pendidikan. Hal ini digunakan untuk menganalisis atau mengkalsifikasikan sebuah pandangan yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan dalam bentuk sehari-hari.
Baca lebih lanjut

Laporan Observasi : Aktivitas Belajar Matematika Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Padang

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan program pendidikan yang telah dikeluarkan pemerintah tentang kurikulum yang digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dinyatakan bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Baca lebih lanjut

Selamat Jalan Pak Mul, Do’a Kami Menyertaimu

Innaalillaahi Wa Innailaihi Raaji’un, Telah Berpulang ke Rahmatullah, Dosen, Guru, Orang Tua kami Bapak Dr. H. Muliyardi, M.Pd (Pak Mul) Pada hari Rabu, 18 Mei 2011 pukul 15.00 WIB, di RS. Dr. M Djamil Padang dalam usia 47 tahun.

Dr. H. Muliyardi, M.Pd.


Kami Segenap Civitas Akademika Jurusan Matematika Universitas Negeri Padang, khususnya Program Studi Pendidikan Matematika NR 2008 dan saya bersama teman-teman yang PA dengan Pak Mul mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya beliau.
Baca lebih lanjut